Bismillahirrahmanirrahiim . . .
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kawan . . .
Setelah kemarin kita mempelajari tentang "Syurga dan Ahlinya", maka kali ini kita akan mempelajari satu sisi yang berlawanan darinya, "Neraka dan Ahlinya". Dan tentu saja, Kitab Tanbihul Ghafilin karya Abul Laits As-Samarqandi, pada bab terakhirnya ini masih menjadi sumber rujukan sulamannya.
Langsung saja kawan, mari kita pelajari bersama . . .
Semoga bermanfa'at ya . . .
@_@
*****
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Api neraka telah dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga gelap bagaikan malam yang kelam."
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kawan . . .
Setelah kemarin kita mempelajari tentang "Syurga dan Ahlinya", maka kali ini kita akan mempelajari satu sisi yang berlawanan darinya, "Neraka dan Ahlinya". Dan tentu saja, Kitab Tanbihul Ghafilin karya Abul Laits As-Samarqandi, pada bab terakhirnya ini masih menjadi sumber rujukan sulamannya.
Langsung saja kawan, mari kita pelajari bersama . . .
Semoga bermanfa'at ya . . .
@_@
*****
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Api neraka telah dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga gelap bagaikan malam yang kelam."
Diriwayatkan
bahwa Yazid bin Martsad selalu menangis sehingga tidak pernah kering
air matanya dan ketika ditanya, maka dijawabnya : Andaikata Allah subhanahu wata'ala
mengancam akan memenjarakan aku di dalam bilik mandi selama seribu tahun, niscaya sudah selayaknya air mataku tidak berhenti maka bagaimana
sedang kini telah mengancam akan memasukkan aku dalam api neraka yang
telah dinyalakan selama tiga ribu tahun."
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari mujahid berkata : "Sesungguhnya
di Jahannam ada beberapa perigi berisi ular-ular sebesar leher unta dan
kala sebesar kaledai, maka larilah orang-orang ahli neraka ke ular itu,
maka bila tersentuh oleh bibirnya langsung terkelupas rambut, kulit dan
kuku dan mereka tidak dapat selamat dari gigitan itu kecuali jika lari
ke dalam neraka."
Abdullah
bin Jubair meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Bahwa
di dalam neraka ada ular-ular sebesar leher unta, jika menggigit maka
rasa redih bisanya tetap terasa hingga empat puluh tahun. Juga didalam
neraka ada kala sebesar keledai, jika menggigit maka akan terasa pedih
bisanya selama empat puluh tahun."
Al-a'masy
dari Yasid bin Wahab dari Ibn Mas'ud berkata : "Sesungguhnya apimu ini
sebagian dari tujuh puluh bagian dari api neraka, dan andaikan tidak
didinginkan dalam laut dua kali niscaya kamu tidak dapat
mempergunakannya."
Mujahid
berkata : "Sesungguhnya apimu ini berlindung kepada Allah subhanahu wata'ala dari
neraka jahannam." Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Sesungguhnya
seringan-ringan siksa ahli neraka yaitu seorang yang berkasutkan dari
api neraka, dan dapat mendidihkan otaknya, seolah-olah ditelinganya ada
api, dan giginya berapi dan dibibirnya ada uap api, dan keluar ususnya
dari bawah kakinya, bahkan ia merasa bahwa dialah yang terberat
siksanya dari semua ahli neraka, padahal ia sangat ringan siksanya dari
semua ahli neraka."
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhu berkata :
"Orang-orang neraka memanggil Malaikat Malik tetapi tidak dijawab selama
empat puluh tahun, kemudian dijawabnya : "Bahwa kamu tetap tinggal
dalam neraka."
Kemudian mereka berdoa (memanggil) Tuhan : "Ya Tuhan,
keluarkanlah kami dari neraka ini, maka bila kami mengulangi
perbuatan-perbuatan kami yang lalu itu berarti kami zalim." Maka tidak
dijawab selama umur dunia ini dua kali, kemudian dijawab : "Hina dinalah
kamu di dalam neraka dan jangan berkata-kata."
Demi
Allah setelah itu tidak ada yang dapat berkata-kata walau satu kalimat,
sedang yang terdengar hanya nafas keluhan dan tangis rintihan yang
suara mereka hampir menyamai suara himar (keledai).
Qatadah
berkata : "Hai kaumku, apakah kamu merasa bahwa itu pasti akan terkena
pada dirimu, atau kamu merasa akan kuat menghadapinya. Hai kaumku,
taatlah kepada Allah subhanahu wata'ala itu jauh lebih ringan bagi kamu karena itu,
taatilah sebab ahli neraka itu kelak akan mengeluh selama seribu tahun
tetapi tidak berguna bagi mereka, lalu mereka berkata : "Dahulu ketika
kami di dunia, bila kami sabar lambat laun mendapat keringanan dan
kelapangan, maka mereka lalu bersabar seribu tahun, dan tetap siksa
mereka tidak diringankan sehingga mereka berkata : Ajazi'na am sobarna
malana min mahish (Yang artinya) Apakah kami mengeluh atau sabar,
tidak dapat mengelakkan siksa ini.
Lalu minta hujan selama seribu tahun
sangat haus dan panas neraka maka mereka berdoa selama seribu tahun,
maka Allah subhanahu wata'ala berkata kepada Jibril : "Apakah yang mereka minta?".
Jawab Jibril : "Engkau lebih mengetahui, ya Allah, mereka minta hujan."
Maka nampak pada mereka awan merah sehingga mereka mengira akan turun
hujan, maka dikirim kepada mereka kala-kala sebesar keledai, yang
menggigit mereka dan terasa pedih gigitan itu selama seribu tahun.
Kemudian mereka minta kepada Allah subhanahu wata'ala selama seribu tahun untuk
diturunkan hujan, maka nampak mereka awan yang hitam, mereka mengira
bahwa itu akan hujan, tiba-tiba turun kepada mereka ular-ular sebesar
leher unta, yang menggigit mereka dan gigitan itu terasa pedihnya hingga
seribu tahun, dan inilah artinya : Zidnahum adzaba fauqal adzabi. (Yang artinya) Kami tambahkan kepada mereka siksa di atas siksa.
Karena
mereka dahulu telah kafir, tidak percaya dan melanggar tuntutan Allah subhanahu wata'ala, karena itulah maka siapa yang ingin selamat dari siksaan Allah subhanahu wata'ala harus sabar sementara atas segala penderitaan dunia di dalam
mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah subhanahu wata'ala dan menahan syahwat
hawa nafsu sebab syurga neraka diliputi syahwat-syahwat.
Seorang
pujangga berkata : "Dalam usia tua itu cukup pengalaman untuk mencegah
orang yang tenang dari sifat kekanak-kanakan, apabila telah menyala api
dirambutnya (beruban). Saya melihat seorang itu ingin hidup tenang bila
dahan pohon telah menguning sesudah hijaunya. Jauhilah kawan yang busuk
dan berhati-hatilah, jangan menghubunginya tetapi bila tidak dapat, maka
ambil hati-hatinya, dan berkawanlah pada orang yang jujur tetapi jangan
suka membantah padanya, engkau pasti akan disukai selama kau tidak
membantah kepadanya. Berkawanlah dengan orang bangsawan dan yang
berakhlak baik budinya."
Maka
siapa yang berbuat baik pada orang yang tidak berbudi berarti ia telah
membuang budi itu ke dalam laut. Dan Allah subhanahu wata'ala mempunyai syurga yang
selebar langit tetapi diputi dengan kesukaran-kesukaran.
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata : "Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Allah memanggil Malaikat Jibril dan
menyuruhnya melihat syurga dengan segala persiapannya untuk ahlinya,
maka ketika kembali berkata Jibril : Demi kemuliaanMu, tiada seorang yang
mendengarnya melainkan ia akan masuk kedalamnya, maka diliputi dengan
serba kesukaran, dan menyuruh Jibril kembali melihatnya, maka kembali
melihatnya, kemudian ia berkata : Demi kemuliaanMu saya khawatir
kalau-kalau tiada seorangpun yang masuk kedalamnya. Kemudian disuruh
melihat neraka dan semua yang disediakan untuk ahlinya, maka kembali
Jibril dan berkata: Demi kemuliaanMu tidak akan masuk kedalamnya orang
yang telah mendengarnya, kemudian diliputi dengan kepuasan syahwatnya,
dan diperintah supaya kembali melihatnya kemudian setelah dilihatnya
kembali, berkatanya: Saya khawatir kalau tiada seorangpun melainkan akan
masuk kedalamnya."
Juga
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Kamu boleh menyebut tentang neraka
sesukamu, maka tiada kamu menyebut sesuatu melainkan api neraka itu jauh
lebih ngeri dan lebih keras daripadanya."
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Maimun bin Nahran berkata : "Ketika
turun ayat (yang berbunyi) Wa inna jahannam lamau'iduhum ajma'in (yang artinya) Sesungguhnya neraka jahannam itu sebagai ancaman bagi semua
mereka. Salman meletakkan tangan diatas kepalanya dan lari keluar selama
tiga hari baru ditemuikannya.
Yazid
Arraqqasyi dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata : "Jibril datang kepada Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wassalam pada saat yang tiada biasa datang, dalam keadaan yang
berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam : "Mengapa aku
melihat kau berubah muka?"
Jawab Jibril : "Ya Muhammad, aku datang
kepadamu pada saat dimana Allah menyuruh supaya dikobarkan api neraka,
maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka jahannam itu
benar, siksa kubur itu benar, siksa Allah itu terbesar untuk
bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya."
Lalu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Ya Jibril, jelaskan kepadaku sifat jahannam."
Jawabnya : "Ya, ketika Allah menjadikan jahannam maka dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya.
Jawabnya : "Ya, ketika Allah menjadikan jahannam maka dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya.
Demi Allah yang mengutuskan
engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung diantara
langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan
baranya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu
pergelangan dari rantai yang disebut Allah dalam Al-Quran itu diletakkan
di atas bukit niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yang ke tujuh. Demi
Allah yang mengutusmu dengan hak, andaikan seorang diujung barat
tersiksa niscaya akan terbakar orang-orang yang diujung timur karena
sangat panasnya, jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan
minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan api. Api
neraka itu ada mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagian yang
tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."
Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wassalam bertanya : "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu
rumah-rumah kami?"
Jawabnya : "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya
di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh puluh
ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh kali ganda,
maka digiring ke sana musuh-musuh Allah subhanahu wata'ala sehingga bila telah sampai
kepintunya disambut oleh malaikat-malaikat Zabaniyah dengan rantai dan
belenggu, maka rantai itu dimasukkan ke dalam mulut mereka hingga tembus
ke pantat, dan diikat tangan kirinya ke lehernya, sedang tangan kanannya
dimasukkan dalam dada dan tembus ke bahunya, dan tiap-tiap manusia itu
digandeng dengan syaitannya lalu diseret tersungkur mukanya sambil
dipukul oleh para malaikat dengan pukul besi, tiap mereka ingin keluar
karena sangat risau, maka ditanamkan kedalamnya."
Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wassalam bertanya lagi : "Siapakah penduduk masing-masing pintu
itu?"
Jawabnya : "Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafiq, orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa alaihissalam serta keluarga Firaun sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga tempat orang-orang shobi'in bernama Saqar. Pintu keempat tempat iblis laknatullah dan pengikutnya dari kaum Majusi bernama Ladha, pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat orang-orang kristen (Nasrani) bernama Sa'ie."
Jawabnya : "Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafiq, orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa alaihissalam serta keluarga Firaun sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga tempat orang-orang shobi'in bernama Saqar. Pintu keempat tempat iblis laknatullah dan pengikutnya dari kaum Majusi bernama Ladha, pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat orang-orang kristen (Nasrani) bernama Sa'ie."
Kemudian
Jibril diam segan pada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam sehingga Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bertanya : "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?"
Jawab
Jibril : "Didalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang
sampai mati belum sempat bertaubat."
Maka Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam jatuh
pingsan ketika mendengar keterangan Jibril itu, sehingga Jibril
meletakkan kepala Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dipangkuan Jibril sehingga sadar
kembali, dan ketika sudah sadar Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Ya
Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang
dari ummatku yang akan masuk neraka?"
Jawab Jibril : "Ya, yaitu orang
yang berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam menangis, Jibril juga menangis, kemudian Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wassalam masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk
sembahyang kemudian masuk kembali dan tidak berbicara dengan orang dan
bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah subhanahu wata'ala, dan pada
hari ketiga datang Abu Bakar radhiyallahu anhu ke rumah Nabi Muhammad mengucapkan : "Assalamu'alaikum yang ahla baiti rahmah. apakah dapat
bertemu kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam?"
Maka tidak ada yang menjawabnya,
sehingga ia menepi untuk menangis, kemudian Umar datang dan berkata :
"Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam?"
Dan ketika tidak mendapat jawaban dia pun menepi dan menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka pintu sambil mengucapkan : "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan Junjunganku Rasulullah shalallahu alaihi wassalam?"
Dan ketika tidak mendapat jawaban dia pun menepi dan menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka pintu sambil mengucapkan : "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan Junjunganku Rasulullah shalallahu alaihi wassalam?"
Dan ketika tidak
mendapat jawaban, dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga
sampai ke rumah Fatimah radhiyallahu anhu dan dimuka pintunya ia mengucapkan :
"Assalamu'alaikum hai puteri Rasulullah."
Kebetulan pada masa itu
Ali tiada di rumah, lalu bertanya : "Hai puteri Rasulullah,
sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah beberapa hari tidak keluar kecuali
untuk sembahyang dan tidak berkata apa-apa kepada orang dan juga tidak
mengizinkan orang-orang bertemu dengannya."
Maka segeralah Fatimah
memakai baju yang panjang dan pergi sehingga apabila beliau sampai
ke depan muka pintu rumah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan memberi salam sambil
berkata : "Saya Fatimah, ya Rasulullah."
Sedang Rasulullah shalallahu alaihi wassalam
bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah . mengangkat kepalanya
dan bertanya : "Mengapakah kesayanganku?"
Apabila pintu dibuka maka masuklah Fatimah ke dalam rumah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan ketika melihat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, menangislah ia karena melihat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam pucat dan sembam muka karena banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia bertanya : "Ya Rasulullah, apakah yang menimpamu?" Jawab Rasulullah : "Jibril datang kepadaku dan menerangkan sifat-sifat neraka jahannam dan menerangkankan bahwa bagian yang paling atas dari semua tingkat neraka jahannam itu adalah untuk umatku yang berbuat dosa-dosa besar, maka itulah yang menyebabkan aku menangis dan berduka cita."
Fatimah bertanya lagi : "Ya Rasulullah, bagaimana caranya masuk?"
Jawab
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam : "Diiring oleh Malaikat ke neraka, tanpa dihitamkan
muka juga tidak biru mata mereka dan tidak ditutup mulut mereka dan
tidak digandingkan dengan syaitan, bahkan tidak dibelenggu atau
dirantai."
Ditanya Fatimah lagi : "Lalu bagaimana cara Malaikat menuntun
mereka?"
Jawab Rasulullah shalallahu alaihi wassalam : "Adapun kaum lelaki ditarik janggutnya
sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka beberapa banyak dari
orang-orang tua dari ummatku yang mengeluh ketika diseret ke neraka :
"Alangkah tua dan lemahku", demikian juga yang muda mengeluh : "Wahai
kemudaanku dan bagus rupaku", sedang wanita mengeluh : "Wahai alangkah
maluku sehingga dibawa Malaikat Malik." dan ketika telah dilihat oleh
Malaikat Malik lalu bertanya : "Siapakah mereka itu, maka tidak pernah
saya dapatkan orang yang akan tersiksa seperti orang-orang ibi, muka
mereka tidak hitam, matanya tidak biru, mulut mereka juga tidak tertutup
dan tidak juga diikat bersama syaitannya, dan tidak dibelenggu atau
dirantai leher mereka?
Jawab Malaikat : "Demikianlah kami diperintahkan
membawa orang-orang ini kepadamu sedemikian rupa."
Lalu ditanya oleh
Malaikat Malik : "Siapakah wahai orang-orang yang celaka?"
Dalam
lain riwayat dikatakan ketika mereka diiring oleh Malaikat Malik selalu
memanggil : "Wa Muhammad." tetapi setelah melihat muka Malaikat Malik
lupa akan nama Rasulullah shalallahu alaihi wassalam karena hebatnya Malaikat Malik, lalu
ditanya : "Siapakah kamu?"
Jawab mereka : "Kami ummat yang dituruni
Al-Quran dan kami telah puasa bulan Ramadhan."
Lalu Malaikat Malik
berkata : "Al-Quran tidak diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam."
Maka ketika itu mereka menjerit : "Kami ummat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam "
Maka Malaikat Malik bertanya : "Tidakkah telah ada larangan dalam
Al-Quran dari maksiat terhadap Allah subhanahu wa ta'ala."
Dan ketika
berada di tepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah,
mereka berkata : "Ya Malik, diizinkan saya akan menangis."
Maka
diizinkan, lalu mereka menangis sampai habis airmata, kemudian menangis
lagi dengan darah, sehingga Malaikat Malik berkata : "Alangkah baiknya
menangis ini andaikata terjadi di dunia karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala,
niscaya kamu tidak akan disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu
Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah : "Lemparkan mereka
ke dalam neraka."
Dan bila telah dilempar mereka serentak menjerit : "La
illaha illallah." maka surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata : "Hai
api, sambarlah mereka."
Jawab api : "Bagaimana aku menyambar mereka,
padahal mereka menyebut La illaha illallah."
Malaikat Malik berkata :
"Demikianlah perintah Tuhan Rabbul arsy." maka ditangkaplah mereka oleh
api, ada yang hanya sampai tapak kaki, ada yang sampai ke lutut, ada yang
sampai ke muka.
Malaikat Malik berkata : "jangan membakar muka mereka karena mereka telah lama sujud kepada Allah subhanahu wata'ala, juga jangan
membakar hati mereka karena mereka telah haus pada bulan Ramadhan."
Maka
tinggal dalam neraka beberapa lama sambil menyebut : "Ya Arhamar
Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian bila telah selesai hukuman
mereka, maka Allah memanggil Jibril dan bertanya : "Ya Jibril,
bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat dari ummat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam?"
Jawab Jibril : "Ya Tuhan, Engkau lebih mengetahui."
Lalu
diperintahkan : "Pergilah kau lihatkan keadaan mereka."
Maka pergilah Jibril kepada Malaikat Malik yang sedang duduk di atas mimbar ditengah - tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia bangun hormat dan berkata : "Ya Jibril, mengapakah kau datang ke sini?"
Jawab Jibril : "Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksiat dari ummat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam?"
Jawab Malaikat Malik : "Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging mereka kecuali muka dan hati mereka masih berkilauan iman."
Jibril berkata : "Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melhat mereka."
Maka Malaikat Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka melihat Jibril mereka mengerti bahwa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia, lalu mereka bertanya : "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?"
Jawab Malaikat Malik : "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam"
Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam maka serentaklah mereka menjerit : "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dan beritakan bahwa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya."
Maka kembalilah Jibril menghadap kepada Allah subhanahu wata'alalalu ditanya : "Bagaimana kamu melihat ummat Muhammad?"
Jawab Jilril : "Ya Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Lalu Allah subhanahu wata'ala bertanya lagi : "Apakah mereka minta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril : "Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dan diberitakan kepadanya keadaan mereka."
Maka Allah subhanahu wata'ala menyuruh Jibril menyampaikan semua pesanan itu kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam yang tinggal dalam kemah dari permata yang putih, mempunyai empat ribu buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka berkata Jibril : Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan orang-orang yang durhaka dari ummatmu yang masih tersiksa dalam neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahwa keadaan mereka sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka."
Maka pergilah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam ke bawah arsy dan bersujud dan memuji Allah subhanahu wata'ala dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga Allah subhanahu wata'ala menyuruh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam : "Angkatlah kepalamu dan mintalah niscaya akan diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima."
Maka Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam berkata : "Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah terlaksana pada mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa'atku."
Allah subhanahu wata'ala berfirman : "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah ke neraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa ilaha illallah."
Maka pergilah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam ke neraka dan ketika dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya : "Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?"
Jawab Malaikat Malik : "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka."
Maka diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka apabila orang-orang di dalam neraka itu melihat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam maka mereka menjerit serentak : "Ya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, api neraka telah membakar kulit kami."
Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu dibawa mereka ke sungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan di sana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis di dahi mereka Aljahanamiyun atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah subhanahu wata'ala. Dari neraka kemudian mereka masuk ke syurga, maka apabila orang-orang neraka itu melihat kaum muslimin telah dilepaskan dari neraka, mereka berkata : "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka."
Allah subhanahu wata'ala berfirman : "Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin."
(Yang artinya) "Pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin andaikan
mereka menjadi orang Muslim."
Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Pada hari kiamat kelak akan didatangkan maut
itu berupa kambing kibas putih hitam, lalu dipanggil orang-orang syurga
dan ditanya : "Apakah kenal maut?"
Maka mereka melihat dan mengenalnya, demikian pula ahli neraka ditanya : "Apakah kenal maut?"
Mereka melihat dan mengenalnya, kemudian kambing itu disembelih diantara syurga dan neraka, lalu diberitahu : "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka kini kekal tanpa mati."
Demikianlah ayat : Wa andzirhum yaumal hasrati idz qudhiyal amru (Yang artinya) Peringatkanlah mereka akan hari kemenyesalan ketika maut telah dihapuskan."
Maka mereka melihat dan mengenalnya, demikian pula ahli neraka ditanya : "Apakah kenal maut?"
Mereka melihat dan mengenalnya, kemudian kambing itu disembelih diantara syurga dan neraka, lalu diberitahu : "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka kini kekal tanpa mati."
Demikianlah ayat : Wa andzirhum yaumal hasrati idz qudhiyal amru (Yang artinya) Peringatkanlah mereka akan hari kemenyesalan ketika maut telah dihapuskan."
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata : "Janganlah gembira seorang yang lacur dengan suatu nikmat karena dibelakangnya ada yang mengejarnya yaitu jahannam, tiap-tiap berkurang ditambah pula nyalanya."
Wallahu a'lam bishawab . . .
Salam santun semuanya . . .
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . . .
Sumber : http://www.islam2u.net/index.php?option=com_content&view=article&id=208:bagaimanakah-neraka-dan-ahlinya-tanbihul-ghafilin&catid=18:petikan-dari-kitab&Itemid=71http://www.islam2u.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar