Rabu, 30 Januari 2013

Ammar Bugis

Bismillahirrahmanirrahiim . . .

Pernahkah terbayangkan oleh kita, seseorang yang fungsi dari tubuhnya hanya lidah dan mata, namun bisa bekerja sebagai seorang jurnalis, menamatkan pendidikannya di universitas dengan nilai tertinggi bahkan menikah dan membuat sebuah buku?

Mungkin kita tidak akan pernah percaya, ketika melihat seorang Ammar Bugis, yang terlihat lemah tak berdaya bak seorang bayi, mampu melakukan semua yang disebutkan di atas.

Sungguh semuanya itu adalah Kuasa Allah Subhanahu wata'ala.


Satu hal yang membuat hati ini terenyuh, adalah dengan permintaan simple yang disampaikan kepada jama'ahnya ketika mengisi sebuah kajian, sekedar minta didoakan agar bisa 10 detik saja bisa sujud dalam posisi normal pada Allah untuk selanjutnya kembali ke posisi semula, dia akan ikhlas. Selain itu beliau juga ingin bisa membuka lembar demi lembar Al Qur'an dengan kedua tangannya sendiri.

Cuma dalam SEPULUH DETIK. Ya . . . temponya cukup SEPULUH DETIK. Dan justru, dalam SEPULUH DETIK itu sesuatu yang luar biasa ingin beliau raih, terkadang terbuang sia-sia belaka saja bagi kita, orang yang berpredikat normal.

Rabu, 09 Januari 2013

AL IKHLAS



Bismillahirrahmanirrahiim . . . 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . .
.


Lama . . . lama . . .rasanya jari ini menari, mengalun merangkai huruf demi huruf hingga menjadi sebuah wacana. Lama pula sebuah rasa menjumput, menyulam serpihan yang berserak dan bercecer, menyajikan sesuatu yang mungkin akan sedikit memberi manfa'at dan keberkahan. Aku kangeeeennn sekali . . . .

Kali ini, aku hadir kembali, kawan. Mengobati sebuah rasa . . . cieee . . . cieee . . .

Jumputan kali ini, mengetengahkan tentang tafsir Surah Al Ikhlas. Melanjutkan tafsir sebelumnya AN NAAS dan AL FALAQ. Yang belum sempat mampir, silahkan ditengok-tengok dulu ya, kawan.

OK ! Langsung saja kawan, kita pelajari tafsir Al Ikhlasnya . . . semoga berkah dan bermanfa'at bagi kita semua  . . . aamiin . . .

@_@

Senin, 27 Agustus 2012

Khabbab bin Arats

 Bismillahirrahmanirrahiim . . .

Apa kabar kawan ? Tidakkah Allah masih menumbuhkan kuku-kuku jarimu hingga tanganmu perkasa melakukan banyak hal ? Pada jenak ini, indera pandanganmu masihkah mampu membaca tulisan ini dengan baik ? Udara masih terjaga bukan untuk mengisi penuh paru-parumu hingga kau bernafas dengan leluasa? Dan jantungmu masihkah pula berdetak untuk mereguk sisa porsi waktu ? Jika demikian, saya pasti mendapat jawaban “Alhamdulillah luar biasa” untuk pertanyaan di atas.

Kawan, pinjam waktumu sebentar. Bersiaplah untuk sejenak mengalun bersama kisah seorang Khabbab bin Arats. Insya Allah sebuah kisah pengabdian dan pengorbanan , yang mudah-mudahan pesonanya membuat kita juga menjadi sepertinya. Menjadi seorang pengabdi dan pengorban sejati.