Sabtu, 24 Desember 2011

Air Kencing Penyebab Kebanyakan Siksa Kubur



Ibnu Abbas ra mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah saw melintasi dua makam, lalu beliau berkata, “Sesungguhnya mereka berdua sedang disiksa, mereka bedua disiksa bukan disebabkan melakukan dosa besar. Salah satu dari mereka disiksa karena TIDAK SAMPAI BERSIH SAAT BERSUCI” dari buang air kecil.”

Seorang perempuan Yahudi mendatangi Aisyah seraya berkata, “Sesungguhnya azab kubur itu disebabkan air kencing.”

Mendengar perkataannya, Aisyah berkata, “Engkau bohong.” Perempuan Yahudi itu menjelaskan, “Karena air kencing itu mengenai kulit dan pakaian.”

Kemudian Rasulullah saw keluar untuk mengerjakan shalat, sedangkan suara kami semakin keras terdengar (karena ribut). Mendengar keributan ini Rasulullah saw bertanya, “Ada apa ini?” 

Aisyah pun meceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh perempuan Yahudi tadi, setelah itu Rasulullah saw bersabda, “Dia memang benar.”

Abdurrahman bin Hasaah mendengar Rasulullah saw bertanya, “Tahukah kalian apa yang telah menimpa salah seorang Bani Israil? Dulu, saat mereka terkena air kencing, mereka segera membersihkannya dengan memotong pakaian yang terkena cipratan air kencing tersebut. Melihat perbuatan ini, orang itu melarang mereka, maka dia pun diadzab dalam kuburnya.

Jumat, 23 Desember 2011

Hukum Melamar Perempuan Yang Sudah Dilamar



Pada suatu hari, ada berita yang menyebutkan bahwa seorang ustadz yang juga tokoh masyarakat di ibu kota, didatangi seorang pemuda. Pemuda itu bermaksud untuk melamar anak perempuannya yang belum menikah. Namun, ustadz tersebut menjawab:  “Maaf, putri saya sudah ada yang melamar.”

Apakah jawaban tersebut menunjukkan bahwa seorang perempuan yang sudah dilamar oleh laki-laki, baik perempuan tersebut menerima, menolak, atau belum memberikan jawaban atas lamaran tersebut, pasti tidak boleh bagi laki-laki lain untuk melamarnya?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu diketahui terlebih dahulu bahwa para ulama membagi perempuan yang telah dilamar menjadi tiga keadaan:

  • Keadaan Pertama
Perempuan tersebut menerima lamarannya atau memberi jawaban “ya”. Maka, tidak dibenarkan bagi pria lain untuk melamarnya, kecuali laki-laki pertama membatalkan lamarannya atau mengijinkan orang lain untuk melamarnya.

Selasa, 20 Desember 2011

Keutamaan Do'a Keluar Rumah



Setan pertama berkata kepada setan kedua yang ingin menganggumu. Ia berkata “Kaifa laka birajulin?”

”Bagaimanakah engkau dengan seseorang yang engkau tidak punya kekuatan untuk menganggunya. Seseorang yang telah diberi hidayah oleh Allah untuk mengingat Allah, dan telah Allah cukupi, Allah lindungi dari gangguanmu dan Allah jaga dari tipu dayamu. Adalah suatu hal yang sia-sia menganggunya. Lebih baik kamu balik saja dan cari orang lain yang bisa diganggu?”

Percakapan kedua setan ini terdapat pada bagian akhir hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Dikatakan kepadanya, ‘Engkau telah dicukupkan, dijaga, dan diberi petunjuk.’ Maka, setan menjauh darinya. Maka, dikatakan kepada setan yang lain ‘Bagaimanakah engkau dengan orang yang telah diberi petunjuk , telah dicukupkan dan telah dijaga?’”


Sabtu, 17 Desember 2011

Ulbah bin Zaid Al Haritsi



Kisah ini merupakan salah satu episode kisah perang Tabuk,
tapi tidak banyak yang mengupas kisah yang satu ini. 


Sebagaimana kita tahu, bahwa perang Tabuk adalah satu-satunya perang dimana Rasulullah SAW mengumumkan dan memobilisir seluruh kaum muslimin dan potensi-potensinya. Ini karena peperangan tersebut memang sangat berat. Berat dari sisi cuaca, berat juga dari sisi logistik. Maka Rasulullah SAW berulang kali memotivasi sahabat-sahabatnya untuk menginfakkan apa saja yang bisa diinfakkan utk 'membiayai' perang tabuk ini.

Perang ini juga menjadi FILTER bagi kelompok munafiq dan orang-orang yang gampang mengajukan alasan/uzur agar diijinkan tidak ikut perang.

Adapun edisi lengkapnya, bacalah kisah perang tabuk di buku-buku sirah yang ada.

Rabu, 14 Desember 2011

Kisah Nyata Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy

Suatu sore, ditahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ serasa hening mencengkam. Jendral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.

Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah-rendah ketika ‘algojo penjara’ itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu ‘jenggel’ milik tuan Roberto yang fanatik Kristen itu akan mendarat di wajah mereka.
Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci. “Hai…hentikan suara jelekmu! Hentikan…! ” Teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakan mata. Namun, apa yang terjadi? Laki-laki di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu’nya. Roberto bertambah berang.

Selasa, 13 Desember 2011

Abu Ishaq Ibrahim bin Adham


Di atas jalan yang tak berujung, di bawah langit yang tak bertepi. Lelaki gagah berani itu memulai pengembaraannya, memasuki labirin kehidupan demi setitik asa, mengharap ampunanNya, mengharap keridhoaanNya. Buliran air mata bagai permata putih, satu persatu berjatuhan, dengan segenap rasa di jiwa, dengan setumpuk dosa yang melekat di dada, mengalir membasahi setiap langkah-langkahnya yang tak pernah lelah. Rangkaian doa-doa itu dibacanya dengan penuh kedalaman jiwa.

Ia seorang pangeran yang meninggalkan kerajaannya dan berkelana untuk menjalani kehidupan barunya dalam kesahajaan. Ia memperoleh makanannya di Suriah dari hasil kerja keras yang jujur hingga wafatnya pada tahun 165 H/782 M. Sejumlah catatan menyatakan bahwa ia syahid dalam sebuah ekspedisi laut menaklukkan Byzantium.

Awalnya, dia adalah seorang Raja Besar, ‘Jihan Padishah’. Padishah, salah satu Sultan terkaya dan seluruh dunia berada di bawah kekuasaannya. Sebagaimana umumnya kehidupan para raja, dia pun bergelimang kemewahan. Hidup dalam istana megah berhias permata, emas, dan perak. Setiap kali keluar istana ia selalu dikawal 80 orang pengawal yang selalu mengiringi di depan dan di belakangnya. Untuk menjaga kawanan dombanya saja, dia menempatkan 12.000 ekor anjing dan setiap ekor anjing disematkan satu kalung emas! Jadi bisa dibayangkan berapa banyak kawanan domba yang dia miliki?

Kamis, 08 Desember 2011

Hukum Menggugurkan Kandungan (Aborsi)


Oleh:

Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullaah



Wahai muslimah!


Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan makhluk di dalam rahimmu melalui kehamilan, sebagai amanat syar’i bagimu dan merupakan sunnatullah. Untuk itu, janganlah kamu tutup-tutupi amanat tersebut, sebagaimana firman-Nya:

    [وَلا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللهُ فِيْ أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ. [البقرة:٢٢٨

“Dan tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat.” (Al-Baqarah: 228)

Janganlah kamu mencari alasan untuk menggugurkan kandunganmu dan menghindar darinya dengan cara apapun, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keringanan padamu dengan berbuka di bulan Ramadhan, bilamana puasa itu menyusahkan dirimu atau puasa dapat membahayakan kehamilanmu. Sungguh perbuatan aborsi (menggugurkan kandungan) tidak asing lagi di zaman ini. Padahal perbuatan ini adalah perbuatan yang diharamkan!

Selasa, 06 Desember 2011

WANDU (Wanita Durhaka)


Tak ada gading yang tak retak. Mungkin pribahasa ini sudah sering terlintas di telinga kita. Kandungan pribahasa ini sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Apalagi dalam kehidupan berumah tangga yang penuh dengan problema. Awalnya, semua terasa indah

Namun ketika badai menghadang, petir-petir kemarahan menyambar, awan pekat menyelimuti, tangis pilu mengiris hati; membuat semuanya berubah. Semuanya harus diterima sebagai sunnatullah. Kadang kita menangis, dan terkadang kita tertawa. Semua itu berada di bawah kehendak Allah -Subhanahu wa Ta’la- .

Kehidupan berumah tangga akan indah, jika masing-masing anggotanya mendapat ketentraman. Sedang ketentraman akan terwujud jika sesama anggota keluarga saling menghargai, dan memahami tugas masing-masing. Namun, tatkala hal tersebut tidak ada, maka alamat kehancuran ada di depan mata. Diantara penyebab hancurnya keharmonisan itu adalah durhakanya seorang istri kepada suaminya. Maka, pada edisi kali ini kita akan membahas bahaya istri yang durhaka.

Sabtu, 03 Desember 2011

Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah

Sebuah resensi buku "Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah" yang bersumber dari blog tetangga ini sengaja saya copas dan kupersembahkan spesial buat  kawan-kawan yang mungkin memerlukan sebuah bahan bacaan dalam rangka menuju keluarga sakinahnya. Semoga bermanfa'at ya . . .

@_@

***

Judul : Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah
Penulis : Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Penerbit : Pustaka At Taqwa
Cetakan : Cet. IV, Juni 2008
Halaman : xii+303

Buku yang ditulis oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas ini memang layak menjadi bingkisan yang istimewa bagi siapa saja yang ingin menuju keluarga sakinah. Isinya berupa panduan panduan tentang pernikahan yang islami. Disertai pula dengan hak hak dan kewajiban yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami istri. Juga tentang arahan apa yang harus dilakukan bila sang buah hati lahir. Pada bagian akhir disertakan tentang berbakti kepada kedua orang tua, suatu fundamen yang penting dalam rumah tangga suami istri.

Kamis, 01 Desember 2011

Kisah Cinta Sayyidina Ali dan Sayyidah Fathimah Az Zahra



Sesuai dengan cover depan buku  Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah disebutkan :
Jika kita menghijrahkan cinta; dari kata benda menjadi kata kerja

Maka tersusunlah sebuah kalimat peradaban dalam paragraf sejarah

Jika kita menghijrahkan cinta; dari jatuh cinta menuju bangun cinta

Maka cinta menjadi sebuah istana; tinggi menggapai surga

Begitulah hakikat cinta sejati, ketika semua rasa termuarakan padaNya, maka semuanya pula akan indah pada waktunya dengan kehalalan adanya.

"Kecocokan jiwa memang tak selalu sama rumusnya
ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara di laut; itu kesamaan
ada panas dan dingin bertemu untuk mencapai kehangatan; itu keseimbangan
ada hujan lebat berjumpa tanah subur, lalu menumbuhkan taman; itu kegenapan
tapi satu hal tetap sama
mereka cocok karena bersama bertasbih memuji Allah
seperti segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, ruku' pada keagungan-Nya"