Bismillahirrahmanirrahiim . . .
Problematika setiap manusia itu beraneka ragam, dan diantara kesekian buaanyaknya rentetan problematika tersebut adalah menyangkut tentang hutang. Tidak jarang permasalah ini menimbulkan seseorang bertindak anarkis, bahkan membuat individu tersebut stres. Mungkin itu yang menjadi alasan saya menjumput sebuah artikel kearifan tentang do'a terlilit hutang.
Semoga bermanfa'at ya kawan . . .
@_@
*****
Tidak seorangpun manusia yang suka terlilit hutang. Baik dia beriman maupun tidak. Sebab ketika terbebani hutang seseorang biasanya menjadi bingung dan kehabisan gairah beraktifitas. Kreatifitas diri dan dinamika menurun. Ia tenggelam dalam kesedihan dan perasaan tertekan memikirkan hutangnya yang belum sanggup ia lunasi.
Problematika setiap manusia itu beraneka ragam, dan diantara kesekian buaanyaknya rentetan problematika tersebut adalah menyangkut tentang hutang. Tidak jarang permasalah ini menimbulkan seseorang bertindak anarkis, bahkan membuat individu tersebut stres. Mungkin itu yang menjadi alasan saya menjumput sebuah artikel kearifan tentang do'a terlilit hutang.
Semoga bermanfa'at ya kawan . . .
@_@
*****
Tidak seorangpun manusia yang suka terlilit hutang. Baik dia beriman maupun tidak. Sebab ketika terbebani hutang seseorang biasanya menjadi bingung dan kehabisan gairah beraktifitas. Kreatifitas diri dan dinamika menurun. Ia tenggelam dalam kesedihan dan perasaan tertekan memikirkan hutangnya yang belum sanggup ia lunasi.
Abu Said Al-Khudhri
radhiyallahu ’anhu bertutur :
“Pada suatu hari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam masuk masjid. Tiba-tiba ada seorang sahabat bernama Abu Umamah radhiyallahu ’anhu sedang duduk di sana.
“Pada suatu hari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam masuk masjid. Tiba-tiba ada seorang sahabat bernama Abu Umamah radhiyallahu ’anhu sedang duduk di sana.
Beliau bertanya : ”Wahai Abu
Umamah, kenapa aku melihat kau sedang duduk di luar waktu sholat?”
Ia menjawab : ”Aku bingung memikirkan hutangku,
wahai Rasulullah.”
Beliau bertanya : ”Maukah aku ajarkan kepadamu
sebuah do’a yang apabila kau baca maka Allah ta’aala
akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?”
Ia menjawab : ”Tentu, wahai Rasulullah.”
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
"Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani
wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali wa a'udzubika minal jubni wal
bukhli wa a'udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali"
”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.”
Kata Abu Umamah : ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah ta’aala berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud 4/353)
Doa ampuh yang diajarkan Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam kepada Abu Umamah radhiyallahu ’anhu
merupakan doa untuk mengatasi problem hutang berkepanjangan. Di dalam
doa tersebut terdapat beberapa permohonan agar Allah ta’aala
melindungi seseorang dari beberapa masalah dalam hidupnya. Dan
segenap masalah tersebut ternyata sangat berkorelasi dengan keadaan
seseorang yang sedang dililit hutang.
Pertama, ”Ya Allah aku berlindung kepada
Engkau dari bingung dan sedih.” Orang yang sedang berhutang
biasanya mudah menjadi bingung dan tenggelam dalam kesedihan. Sebab
keadaan dirinya yang berhutang itu sangat potensial menjadikannya
hidup dalam ketidakpastian alias bingung dan menjadikannya tidak
gembira alias berseduih hati.
Kedua, ”Aku berlindung kepada Engkau dari
lemah dan malas.” Biasanya orang yang berhutang akan cenderung
menjadi lemah. Dan biasanya orang yang malas dan tidak kreatif dalam
menjalani perjuangan hidup cenderung mudah berfikir untuk mencari
pinjaman alias berutang ketika sedikit saja menghadapi rintangan
dalam hidup. Sedangkan orang yang rajin cenderung tidak berfikir
untuk berhutang selagi ia masih punya ide solusi selain berhutang
dalam hidupnya. Orang rajin bahkan akan menolak bilamana memperoleh
tawaran pinjaman uang karena ia anggap itu sebagai suatu beban yang
merepotkan.
Ketiga, ”Aku berlindung kepada Engkau dari sifat
pengecut dan kikir.” Biasanya orang yang terlilit hutang
menjadi orang yang diliputi rasa takut. Ia cenderung menjadi
pengecut. Jauh dari sifat pemberani. Mentalnya jatuh dan tidak mudah
memiliki kemantapan batin. Dan orang yang berhutang mudah menjadi
kikir jauh dari sifat demawan. Bila kotak amal atau sedekah melintas
di depannya ia akan membiarkannya berlalu Hal ini karena ia
menggunakan logika ”Bagaimana aku bisa bersedekah, sedangkan
hutangku saja belum lunas.”
Keempat, ”Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan
hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” Doa bagian
akhir mengandung inti permohonan seorang yang terlilit hutang. Ia
serahkan harapannya sepenuhnya kepada Allah ta’aala Yang Maha Kaya
lagi Maha Terpuji agar menuntaskan problem hutang yang berkepanjangan
membebani hidupnya. Di samping itu ia memohon agar dirinya dilindungi
Allah ta’aala dari kesewenang-wenangan manusia. Kesewenangan
dimaksud terutama yang bersumber dari fihak yang berpiutang. Sebab
tidak jarang ditemukan bahwa fihak yang berpiutang lantas bertindak
zalim kepada yang berhutang. Ia merasa telah menanam jasa dengan
meminjamkan uang kepada yang berhutang. Lalu ia merasa berhak untuk
berbuat sekehendaknya kepada yang berhutang apalagi jika yang
berhutang menunjukkan gejala tidak sanggup melunasi hutangnya dengan
segera.
Sumber : Buku “Risalah Menuju Jannah”, Ihsan Tandjung
Sumber : Buku “Risalah Menuju Jannah”, Ihsan Tandjung
Allahu Akbar, Allahu Shomad, La Haula Wa La Quwwata Illa Billaaahil 'Aliyyil Adhim
BalasHapusjadi lebih tenang sekarang
BalasHapus