Jumat, 08 Juni 2012

An Naas

Bismillahirrahmanirrahiim . . .

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  . . .

Kawan, berbeda dengan sulaman maupun jumputan kearifan sebelumnya, kali ini kita akan menjumput kearifan tentang tafsir surah dalam Al Qur'anulkarim. Dimulai dengan surah An Naas terlebih dahulu ya kawan. Dan insyaAllah, surah lainnya di jumput lain kesempatan . . . hehee

Semoga dengan mempelajari tafsir surah ini, akan menimbulkan kecintaan dan pemahaman akan kitab suci kita, dan akan mendorong pada pengamalan ilmu dalam kehidupan sehari-hari kita. . . aamiin.

Yuk mari kawan, pelajari bersama . . .

@_@

*****


Qul [ katakanlah ] wahai Muhammad, Rasul yang paling mulia setelah Allah menempatkan beliau di maqam tauhid dan memberi petunjuk sampai di sumber hakekat seraya meminta perlindungan Nya….



[A’uudzu [ aku berlindung ] dan memohon penjagaan….

Birabbi an Naasi [ kepada Rabb manusia ] yang telah memunculkan manusia dari ketiadaan menjadi ada ( maujud ), mengasuh mereka dan mengatur segala urusan mereka dengan berbagai macam kelembutan, kemuliaan, kebijaksanaan dan keadilan Nya.

Penyebutan manusia secara khusus dikarenakan manusia lebih mulia dibandingkan dengan makhluq lainnya sehingga Allah mengingatkan manusia bahwa Dia adalah Tuhan mereka walaupun setinggi apapun mulianya kedudukan mereka. Dan manusia diperintahkan untuk memohon perlindungan dari segala keburukan yang datang dari kalangan jenis mereka sendiri karena tabiat Bani Adami yang mudah memiliki sikap tamak, hasud, iri dan dengki kepada yang lain.

Karena Dia adalah Maliki an Naasi [ raja manusia ] karena diantara manusia ada yang menjadi raja – raja di dunia seperti Fir’aun dan Namrud yang congkak dan sombong dengan kekuasaannya, mereka dhalim dan tersesat kedalam lorong yang sangat gelap. Dalam konteks kekinian maka siapapun manusia yang berada pada suatu kondisi mempunyai kekuasaan seperti presiden, menteri, gubernur, bupati dan camat atau kekuasaan dalam sebuah organisasi maka hal ini ketika berkuasa dengan dhalim maka hal ini menjadi sasaran ayat ini yang akan dicari dan ditantang oleh Allah untuk dihancurkan dan dihinakan oleh Nya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Allah mengenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanannya seraya berfirman : Aku adalah Raja dimana raja – raja dunia ? [ Muttafaq ‘Alaih ].

Ilaahi an Naasi [ sesembahan manusia ] karena diantara mereka ada yang menyembah Tuhan selain Nya sehingga Allah mengingatkan mereka bahwa Dia adalah satu – satunya yang berhak untuk disembah, dimintai perlindungan dan permohonan, bukan kepada raja – raja atau penguasa – penguasa dari jenis mereka sendiri sebab semua muncul dari Nya dan kembali kepada Nya.

Min syarri al waswaasi [ dari kejahatan syetan ] yang membisiki dan mengobarkan fitnah dalam hati manusia dan syetan ini….Al khannaas [ yang biasa bersembunyi ] yang muncul, menghilang dan menarik diri manusia. Syetan merasa gembira saat bisa bersemayam dalam hati manusia. Namun ketika manusia mengingat Allah maka ia terpojok dan mengecil bersembunyi di sudut lorong hati manusia dan ketika manusia melalaikan Allah maka syetan akan kembali bersemayam dalam hati manusia dan menguasainya.

Qatadah dan Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa khannaas adalah syetan yang memiliki hidung yang sama dengan hidung anjing hanya saja itu mendengus di dalam dada manusia, apabila manusia lengah lupa kepada Allah maka ia akan membisik – bisikkannya dengan memberinya angan – angan yang indah, namun jika mereka mengingat Allah maka ia akan melarikan diri.

Khannas bermakna kembali karena syetan itu akan kembali ke dalam hati seorang hamba yang lalai dari mengingat Allah. Ibnu Jubair dan Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa akibat dari bisikan khannaas akan membuat seseorang berpaling dari hidayah dan seseorang selalu dipenuhi dengan keragu – raguan.

Alladzii yuwaswisu fii shuduuri an naasi [ yang membisikkan ( kejahatan ) ke dalam dada manusia ] Muqatil menafsirkan bahwa sesungguhnya syetan yang berbentuk seperti seekor babi dapat berlari – larian di aliran darah manusia di setiap ruas urat yang mereka miliki, dari kaki hingga kepala, dan yang menjadi pusat kediaman mereka adalah di kalbu manusia. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam shahih Bukhari bahwa sesungguhnya syetan itu mengalir di aliran darah setiap anak cucu Adam.

Syahr bin Hausyab meriwayatkan dari Abu Tsa’labah Al Khusyni, ia berkata bahwa aku pernah meminta kepada Allah untuk memperlihatkan kepadaku bentuk syetan dan tempat tinggalnya di dalam diri manusia. Ternyata permintaanku dikabulkan, dan aku dapat melihatnya. Kedua tangannya berada di kedua tangan manusia, begitu pula dengan kedua kakinya dan seluruh tubuhnya, hanya saja hidungnya lebih mirip dengan hidung anjing. Apabila manusia yang ditempati olehnya mengingat Allah maka syetan akan mundur dan membalikkan badannya, dam apabila manusia tersebut tidak mengingat Allah maka syetan akan menggenggam kalbu mereka.

Maknanya bahwa syetan itu menempati seluruh tubuh manusia dan menjadi bagian di dalamnya pada setiap anggota tubuh mereka. Adapun hakekat bisikan syetan adalah ajakan untuk taat kepadanya dengan ucapan yang tersembunyi, ajakan itu akan masuk ke dalam kalbu setiap manusia tanpa dapat didengar olehnya.

Minal jinnati wa an naasi [ dari ( golongan ) jin dan manusia] Al Hasan mengatakan bahwa kedua golongan itu dapat menjadi syetan. Adapun bisikan syetan dari golongan jin disampaikan ke dalam dada manusia sedangkan bisikan syetan dari golongan manusia disampaikan secara terang – terangan.

Wahai orang yang mencari keselamatan dan menginginkan keikhlasan, berhati – hati dan waspadalah agar jangan sampai engkau mengikuti hawa nafsu dan sibuk dengan syahwatmu. Karena ketika manusia sudah mengikuti hawa nafsu dan menaatinya tuntunan kekuatannya maka hatinya akan menjadi sarang syetan dan bahan tambangnya. Sebab hawa nafsu adalah umpan dan tempat penggembalaan syetan yang subur. Ketika manusia bisa dan mampu mengendalikan dan melawan syahwatnya maka jiwa raganya tidak dikuasainya dan hatinya akan bersemayam di tempat malaikat.

Selama ingatan tentang dunia dan tuntutan – tuntutan hawa nafsu masih menguasai hati maka syetan akan tetap menemukan jalan dan kesempatan yang luas untuk menyusupinya. Ia akan membisikkan kejelekan – kejelekan dan hal – hal yang mengakibatkan keburukan serta melemparkannya ke jurang Jahannam. Dan ketika hati berpaling dari syahwat dan melawan atau mengendalikannya sampai pada taraf yang memang seharusnya dilakukan, lalu ia segera melakukan berbagai macam ketaatan sebagaimana yang harus dilakukan maka Allah akan memberikan petunjuk kepadanya untuk melakukan kebaikan – kebaikan dan menuntunnya menemukan jalan keselamatan.

Nasehat hati yang terbersit adalah pangkal dari segala perbuatan. Sebab nasehat hati menggerakkan keinginan kemudian keinginan menggerakkan maksud dan niat, dan niat inilah yang menggerakkan anggota badan dan mengokohkan aqidah. Jika nasehat hati yang terbersit adalah terpuji maka ia akan menghasilkan kemaslahatan dan kenikmatan, sedangkan jika ia berasal dari bisikan syetan maka ia akan mendatangkan kerusakan dan kesengsaraan.

Sumber : Keluarga Sakinah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar