Bismillahirrahmanirrahiim . . .
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kawan . . .
Sejumput artikel kearifan kali ini menampilkan tentang sosok Dihyah bin Khalifah al Kalbi. Dimana sosok ini merupakan seorang sahabat yang mempunyai wajah, janggut (jenggot), perawakan dan usia yang menyerupai Malaikat Jibril AS saat berwujud sebagai manusia.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kawan . . .
Sejumput artikel kearifan kali ini menampilkan tentang sosok Dihyah bin Khalifah al Kalbi. Dimana sosok ini merupakan seorang sahabat yang mempunyai wajah, janggut (jenggot), perawakan dan usia yang menyerupai Malaikat Jibril AS saat berwujud sebagai manusia.
’Awwaanah bin al-Hakam berkata, “Manusia yang paling tampan rupanya,
ialah seseorang yang Malaikat Jibril ’alaihis salam datang dalam bentuk
rupanya. Yakni Dihyah.”
Lantas siapakah Dihyah ???
Lantas siapakah Dihyah ???
Dihyah bin Khalifah al-Kalbi radhiyallahu ’anhu adalah salah satu di
antara para sahabat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang telah lama
masuk Islam. Beliau masuk Islam sebelum perang Badar. Akan tetapi, dalam
peperangan itu, beliau belum sempat mengikutinya. Baru, setelah
peperangan itu, beliau tidak pernah absen dalam jihad di medan
peperangan.
Dia juga salah seorang sahabat Rasulullah
yang masyhur. Dia dikaruniai Allah berupa keutamaan yang tidak dimiliki
sahabat lainnya. Di antara keutamaan yang beliau miliki, yaitu Malaikat
Jibril ’alaihis salam seringkali datang menemui Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam dalam wujud menyerupai dirinya. Imam an-Nasa’i
meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Yahya bin Ya’mur rahimahullah
dari Ibnu ’Umar,
Malaikat Jibril ’alaihis salam mendatangi Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dalam rupa Dihyah Al-Kalbi.
Sementara itu dalam hadits lain disebutkan, dari Jaabir radhiyallahu ’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
Telah diperlihatkan kepadaku para nabi, maka aku melihat Musa ’alaihis salam adalah seorang laki-laki yang kuat, seakan-akan dia adalah lelaki dari kaum Syanuu’ah. Dan aku melihat Isa bin Maryam ’alaihis salam, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat, adalah Urwah bin Mas’ud. Dan aku melihat Ibrahim ’alaihis salam, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat ialah sahabat kalian –yaitu diri beliau sendiri– Dan aku pun melihat Jibril ’alaihis salam, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat adalah Dihyah. (HR. Muslim).
Dari Abu ’Utsman, ia berkata,
“Telah diberitakan kepadaku bahwa Malaikat Jibril ’alaihis salam datang kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, dan Ummu Salamah sedang bersama beliau. Maka, dia pun berbicara lantas berdiri, sehingga Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pun berkata kepada Ummu Salamah, ’Siapakah ini?’ – atau (kurang lebih) seperti (itu) ucapan beliau– Lantas Ummu Salamah pun berkata, ’Ini adalah Dihyah’. Ummu Salamah berkata,
’Demi Allah, sungguh aku mengira, ia adalah Dihyah, sampai aku mendengar khutbah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang mengabarkan bahwa dia adalah Malaikat Jibril ’alaihissalam’.
Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengirimkan
surat-surat seruan memeluk Islam kepada para raja, kisra dan kaisar,
yaitu pada akhir tahun ke enam hijriah, Dihyah termasuk salah satu
delegasi yang ditugaskan. Adapun tugas yang diberikan Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam kepada Dihyah, yaitu agar ia menyampaikan
surat beliau shallallahu ’alaihi wa sallam kepada Hiraklius, kaisar
Romawi.
Dalam satu riwayat disebutkan, dari ’Abdullah bin ’Abbas radhiyallahu
’anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menulis surat
kepada kaisar untuk mengajaknya masuk Islam. Beliau pun mengutus Dihyah
al-Kalbi untuk menyampaikan suratnya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam memintanya supaya menyerahkan surat tersebut kepada penguasa
Bushra, agar ia menyampaikannya kepada kaisar.
Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan di dalam al-Bidayah wan Nihayah,
sepulang dari menemui kaisar -dan Dihyah mendapatkan hadiah yang banyak
dari kaisar– ketika ia telah sampai di daerah Hisma, ia dihadang oleh
sekelompok orang dan mereka pun mengambil semua yang ada padanya. Maka
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengutus Zaid bin Haritsah
radhiyallahu ’anhu untuk memerangi mereka.
Demikian kawan, sejumput kearifan dari Dihyah bin Khalifah al Kalbi. Pada masa hidupnya,
beliau tinggal di daerah Mizzah di Damaskus, dan beliau hidup hingga
masa kekhalifahan Mu’awiyyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ’anhuma. Semoga
keridhaan Allah Ta’ala senantiasa tercurahkan pada sahabat yang mulia
ini.
Salam santun semua . . .
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . . .
@_@
Sumber : http://jilbab.or.id/ dengan sedikit penyesuaian
Salam santun semua . . .
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . . .
@_@
Sumber : http://jilbab.or.id/ dengan sedikit penyesuaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar